Tuesday, January 6, 2015

Antara Janda Kembang, Pemuka Agama, Preman, dan Tamu Lelakinya

Ketika kita menerima secuil informasi tentang sebuah peristiwa, entah dari media massa, atau dari saksi matanya langsung, ada "sesuatu" dari dalam diri kita untuk menilai bahwa informasi yang kita dapatkan itu adalah informasi yang valid atau tidak. Secara umum, tingkat kepercayaan kita terhadap validitas sebuah informasi tergantung apakah parameter yang kita gunakan.

Saya ambilkan contoh. Sebuah peristiwa disampaikan oleh seorang pemuka agama, yaitu ada seorang tamu lelaki yang bertamu sampai larut malam di rumah seorang janda kembang. Peristiwa yang sama disampaikan oleh orang lain yang merupakan preman sekitar, yaitu: Si janda kembang kedatangan adik lelakinya yang datang dari jauh dan bertamu sampai pukul 23.00. Sang pemuka agama dan sang preman adalah sama-sama saksi mata peristiwa tersebut. Informasi mana pertama kali mendapatkan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi di otak Anda (tanpa berpikir panjang)? Saya tebak: jika Anda orang yang menghormati sang pemuka agama lebih daripada sang preman, Anda akan mempercayai informasi dari sang pemuka agama. Informasi dari sang preman paling tidak Anda analisa dulu.

Lalu apa tindakan Anda? Jika Anda adalah jenis orang yang saya tebak tadi, Anda kemungkinan akan berpikir bahwa kedua tamu lelaki tersebut harus diusir, karena bisa menjadi aib untuk RT/RW Anda. 

"Level of believe" atas sebuah informasi ditambah dengan persepsi atas informasi yang Anda berikan level kepercayaan tersebut, ditambah pula dengan pengetahuan yang Anda punya, atau dengan kata lain, premis yang Anda pegang sebagai premis yang valid, dan pilihan tindakan yang Anda punya akan menentukan tindakan yang akan Anda ambil.

Dalam contoh janda kembang ini, Anda akan menempatkan informasi dari pemuka agama sebagai informasi yang lebih tinggi nilai kebenarannya (lebih bisa dipercaya) dibandingkan dengan informasi yang disampaikan oleh preman. Mungkin karena figur seorang pemuka agama yang dianggap pasti memberikan informasi yang akurat, takut api neraka sehingga tidak mudah berbohong membuat informasi yang diberikannya lebih layak dipercaya daripada sang preman.

Kemudian berikutnya, Anda memiliki satu set pengetahuan yang Anda anggap valid sebagai berikut:

1. Jika seorang janda kembang kedatangan tamu lelaki sampai tengah malam, maka mereka akan melakukan sesuatu yang sifatnya asusila (perzinahan).
2. Jika seorang janda kembang kedatangan saudara lelaki sampai tengah malam, maka mereka tidak akan melakukan tindakan asusila.
3. "Tengah malam" didefinisikan sebagai pukul 21.30 ke atas.

Kemudian Anda punya pilihan langkah yang harus Anda ambil: membiarkan, atau mengusir tamu-tamu sang janda kembang.

Akhirnya Anda mengambil keputusan untuk melakukan pengusiran terhadap para tamu sang janda kembang.

Apakah di sini Anda melakukan kesalahan? Ingat, saya tidak menyebutkan mana informasi yang benar. Di sini saya tidak membahas apakah keputusan Anda salah atau benar. Menurut Russel dan Norvig, tindakan Anda itu adalah tindakan yang rasional. Rasional menurut pengetahuan yang Anda miliki, dan cara Anda mempercayai sebuah informasi, dan pilihan aksi yang Anda lakukan.

Jadi, jika Anda melihat ada tindakan seseorang yang menurut Anda tidak benar, aneh, mungkin juga bejat menurut Anda, pahamilah bahwa itu adalah tindakan paling rasional yang bisa orang tersebut lakukan.

1 comment:

  1. The King Casino Company - Ventureberg
    It was born casino-roll.com in 1934. The Company offers 바카라 사이트 luxury hotels, If you don't have a poker bsjeon room in your house, then you'll find a ventureberg.com/ poker room 메이피로출장마사지 in the

    ReplyDelete